Selesai mandi air panas, kakak tiriku yang jahat menerkam, nafsunya padaku tak terkendali.Dia memerahku, meninggalkan beban panasnya di dalam.Ini bukan pertemuan biasa, tapi tampilan hasrat yang primitif dan mentah.
Setelah seharian bekerja, aku kembali ke rumah dan mendapati kakak tiriku yang jahat menungguku.Dia selalu agak terlalu akrab, tapi kali ini dia membawanya ke tingkat yang baru.Dia memaksakan dirinya padaku, dan aku tak kuasa untuk tidak menikmatinya.Tangannya menjelajahi tubuhku, jari-jarinya menelusuri garis besar celana dalamku.Dia tahu aku semua tentang uang itu, tapi dia juga tahu aku punya kelemahan untuk sentuhan terampilnya.Dia membuka pakaianku, memperlihatkan memekku yang mulus dan dicukur.Dia menjilatiku, mencicipi setiap inci lipatan basahku.Lidahnya ahli, mengantarku liar dengan kenikmatan.Dia menancapkan kontolnya dengan keras ke dalamku, membuatku terengah-engah dengan intensitas yang luar biasa.Dia memuaskanku dengan penuh nafsu, tapi aku puas mengisi memekku dengan sperma hangat.